Share

Masa Lalu yang Terungkit

Di saat suasana menegang ....

"Kalian ini kenapa? Lihat Ryan kok kayak lihat hantu!" celetuk Bu Wijaya yang memang tidak tahu menahu masalah di masa lalu kami.

"Untuk apa kamu di sini?" tanya Azlan ke Ryan tanpa memedulikan pertanyaan dari ibunya.

"Azlan, Azlan ... bukannya bertanya kabar ke teman lama, malah bertanya seperti itu. Pertanyaan macam apa itu, hah?!" ujar Ryan dengan ekspresi santai.

Dia berdiri dengan kedua di tangan masuk ke dalam saku. Mimik wajah yang menunjukkan seolah-olah dia tak punya salah, membuat Azlan merasa semakin kesal. Hanya saja, aku berusaha mencegah Azlan dengan memegangi lengannya.

"Saya tidak butuh teman seperti kamu!" teriak Azlan.

"Terserah, aku di sini juga hanya karena menolong bocah kecil itu saja." Ryan menggerakkan dagu ke arah Azra.

Pandangan kami kembali ke Azra. Menyadari Azra yang ketakutan dengan sikap ayahnya, aku pun langsung memeluk Azra untuk memberi ketenangan.

"Ayah, jangan marahi Om Iyan. Tadi waktu jatuh, Om Iyan yang nolongin Azra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status