Share

27. Jangan!

"Ayo Ibu, itu taksinya." Chika menarik tangan Luna dan keduanya pun masuk ke dalam taksi.

"What's going on?" Mark yang datang itu kebingungan ketika Evan menariknya mendekat dan ia bersembunyi di balik badannya.

Desahan nafas Evan terdengar lega usai melihat Luna dan Chika yang sudah pergi dengan taksi, hampir saja ia ketahuan, untung badan Mark yang jangkung itu mampu menutupi tubuh Evan yang sengaja meringkuk ketika Luna menoleh tadi. Ia sudah seperti maling yang diincar warga untuk dipukuli.

"Thanks Mark, lain kali kita bicara," ucap Evan kemudian berlalu pergi, ia ingin segera menyusul Chika.

"Hei, Evan! Wait!" Bahkan teriakan Mark pun tidak dia pedulikan.

Percuma juga membuntuti, Evan sudah tertinggal jauh, lagi pula dia lupa tidak mengingat nomer plat taksi yang ditumpangi Luna dan Chika tadi, bagaimana ia akan mengenalinya, terlebih jalanan mulai macet. Lampu merah yang bertahan lama seperti memberi kesempatan pada Evan untuk melamun, sikunya bersandar pada jendela kaca, t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status