Share

Cuma Masalah Karpet

            Kami bertukar sift. Aku yang akan menunggu ibu setelah jam sore menuju awal malam. Hanya aku dan Elvina yang senantiasa setia menunggu ibu mertua sekaligus nenek. Tak banyak yang kami lakukan saat bersabar menanti lewatnya waktu maghrib.

Ibu mertuaku yang sudah terlihat lebih bugar dibanding sore tadi. Perasaanku sedikit lega setelah mendengar dan harus berhadapan dengannya bersama masalah berat. Sudah cukup!

Dia sudah bisa duduk dengan menegakkan kepalanya tanpa penyanggah kepala.

            “Nak, pulanglah ini udah lepas maghrib,” ucap ibu mertua yang sudah tak heran lagi nadanya begitu lemah lembut.

            “Nggak apa-apa, Ma, kami bisa nunggu Rafasya balik ke sini lagi.”

            &ldqu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status