Share

Bab 102. Mosa Pulang 

Sorot tajam mata Mosa menunggu jawaban keluarganya.

"Ayah sudah berpulang, Mosa," ucap Andre, ia tidak mau Mosa terlalu banyak berspekulasi karena bayangan ayah mertuanya yang terus dibicarakan oleh Mosa.

"APA?" teriak Mosa tidak percaya.

"Sungguh. Ayah meninggal ketika kecelakaan itu dan korban yang terluka parah adalah kamu. Lalu ibu dan aku. Dalam kecelakaan itu Ayah meninggal di tempat," jelas Andre.

"Innalillahi wainna ilahi roojiuun. Ayah, secepat itu meninggalkan kita," sahut Mosa lirih, ujung netranya mengeluarkan cairan bening. "Kamu pasti sedih, Dre," imbuhnya.

"Iya, aku memang sedih. Tapi semua ini sudah takdir. Aku juga pernah mengatakan sama kamu kematian itu pasti menghampiri kita, entah bagaimana dan dimana kita akan meninggal," sahut Andre.

Mosa kemudian menengadahkan tangan. Dengan mata terpejam, memanjatkan doa untuk sang ayah mertua yang kini sudah berpulang.

Mosa kemudian juga berfikir, Andre bisa semudah itu tegar dan menerima takdir.

"Dre, bagaimana kalau ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status