Share

Tebak-tebak Buah Manggis

Pertanyaan dari Xai membuatku terdiam. Aku sampai lupa mematikan keran air yang kugunakan untuk membasuh sabun dari tangan. Xai berinisiatif mematikan keran itu untukku dan dia menadahkan tangannya di bawah pengering otomatis. “Tebakanku benar, kan?”

“Kamu tahu dari mana?”

“Semuanya terlihat jelas, Yah. Tante itu bermesraan dengan suaminya, seolah ingin memanas-manasi Ayah. Tapi Ayah diam saja dan tidak melakukan hal yang sama dengan Ibuk. Aku jadi mengira kalau Ayah benar-benar suka sama tante itu. Muka Ayah sampai merah karena kesal selama kita makan.”

“Ayah cuma kepedasan,” kilahku.

Xai terkekeh saja dan lalu berjalan meninggalkan aku yang masih terlalu terkejut karena kartuku kini dipegang oleh anakku sendiri. Apa memang semudah itu baginya untuk menyadari sesuatu yang tidak seharusnya terjadi? Jangan-jangan Xai memang sudah belajar banyak dari perselingkuhan di antara Ibuknya dan anak Pak Rajesh dulu?

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status