Share

14. Unek-unek Saras

Setelah makan malam bersama Kabir tanpa ada obrolan. Saras lebih memilih mencuci piring terlebih dulu, daripada menunggu besok yang pastinya akan menumpuk nanti. Sementara Kabir, laki-laki itu pergi ke kamar untuk membersihkan tubuh. 

Pikiran Saras berkecamuk, bingung harus meminta izin bagaimana. Terlebih lagi, Kabir sangat tak menyukai Marcello. Wajah marah laki-laki itu masih terbayang dalam ingatan ketika tak sengaja melihat ia mengobrol dengan Marcello. 

"Hei, gadis bodoh! Tolong buatkan saya kopi," ucap Kabir dengan nada membentak. 

Saras hanya mengembuskan napas kasar. Memahami bahwa sang suami tidak bisa berkata manis, itupun kalau sedang membutuhkan pertolongan orang lain. 

"Ck, hari ini banyak sekali pekerjaan kantor yang menumpuk. Sial!" 

Saras mendengar keluhan dari Kabir. Laki-laki itu tampak berjalan menuju ruang tamu. Mengerjakan berbagai laporan penting bermap. Saras memandang kasihan sekaligus benci, f

Imouni29

Kabir emang berengsek. Entah dapet apa enggak feel-nya, ehehe.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status