Share

DUGAAN YANG BENAR

Liam menatap nanar Andini yang masuk ke dalam tanpa sekalipun berbalik dan melambaikan tangan. Biasanya, kedua hal tersebut selalu didapatinya. Mungkinkah ia salah kata?

Andini menangis sejadi-jadinya. Ia merasa bahwa harapannya untuk menikah dengan Liam hanya angan belaka. Apa yang diimpikannya sulit untuk terwujud.

“An Sayang, jangan lupa makan.” Liam mengirimkan pesan kepada kekasihnya setelah ia melihat lampu kamar Andini telah dinyalakan.

Matahari mulai kembali ke peraduannya. Liam segera masuk ke dalam mobil CR-V miliknya dan bergegas menuju suatu tempat. Malam ini, ia telah berjanji untuk bertemu dengan Pak Leo.

Satu jam mengemudi dengan kecepatan 60 km/jam, akhirnya ia sampai pada sebuah persimpangan. Mobilnya tetap berjalan lurus ke depan hingga jalanan itu mulai menyempit dan tidak bisa dilewati mobil. Di samping kiri dan kanannya berderet pohon sengon yang rapat. Hanya kendaraan roda dua yang bisa melewatinya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status