Share

Bab 82

Bab 82

Mera menelan saliva. Begitu dalam rasa yang terpendam di jiwanya. Meskipun hanya satu buket bunga saja, namun bunga-bunga tersebut nampak begitu sempurna.

Akan tetapi, mengingat siapa dirinya saat ini, Mera berusaha untuk membenci.

"Laki-laki konyol itu ternyata masih berani menghadiahkan bunga seperti ini. Apa dia tidak berpikir apabila seandainya Brandy mengetahuinya? Benar-benar tak mempunyai perasaan. Lagi pula apa sih fungsi bunga beserta catatan kecil ini? Tak berguna sama sekali." Mera bergumam.

Tangan kanannya merobek-robek kertas kecil yang berisi tulisan dari Abraham. Apa yang ia lakukan justru sangat berbanding terbalik dengan apa yang ada di hati. Tapi itulah usaha Mera untuk belajar membenci. Ia harus belajar berusaha keras melakukan sesuatu tindakan yang berlawanan dengan kehendaknya.

Setelah itu, tak lupa pula Mera mengacak-acakan buket-buket bunga yang terletak di atas meja tersebut, hingga ny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status