Share

38

Aku menangis bukan karena takut kehilangan, hatiku hanya sedih, ya, hanya sebuah kesedihan yang butuh air mata untuk jatuh agar hati merasa lega.

"Kau tidak mencintaiku lagi?" tanyanya memecah keheningan. Aku tak menjawab, lidahku kelu, tenggorokanku tercekat dan aku tak kuasa menjawab.

"Cinta? Tentu. Tapi sudah kubilang, semuanya sudah berakhir sekarang Mas."tak mampu disembunyikan suaraku tercekat dengan kentara.

Aku menangis sedih dan tak bisa menguasai perasaanku.

"Tak perlu bercerai jika masih ada cinta," ucapnya lirih, sedang aku tak menjawab.

Dentingan sendok yang beradu di piring Mas Alvin membuatku makin sedih memikirkan setelah perpisahan kami maka tidak akan ada yang makan seberisik dia. Kebiasaannya selalu minta ditemani dan kalau makan selalu bersemangat, sehingga sendok dan piring berdentingan.

Kuusap mata dengan air lalu menyekanya dengan tisu, Mas Alvin paham bahwa aku sangat sedih dan berusaha menyimpan kesedihan itu agar tidak terlihat jelas di depan matanya.

"Lih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status