Share

58

(Tidak juga, sudah kubilang aku ingin menikmati waktu,) balasku dengan senyum miring. Kuletakkan kembali ponsel di atas permukaan meja kayu. Kunikmati sarapanku dengan pemandangan kebun teh dan danau yang tenang. Embun masih membasahi kelopak daun teh dan bunga Camelia tapi sikap Mas Alvin seakan membakar suasana.

"Ah, kenapa pula dia harus menelponku." Sambil menyobek lembaran roti dan menikmatinya dengan sesendok madu asli. Manisnya madu sayangnya tak semanis hidupku, aku harus menghadapi nasib yang getir dan berlembar lembar luka akibat perbuatan suami sendiri.

Harusnya, setelah menikah, kami torehkan tinta emas dalam buku perjalanan hidup dan cinta kami, tapi sayang, buku itu terbakar bahkan sebelum setengah bab cerita berjalan. Semuanya hancur oleh pengkhianatan.

Dan bodohnya aku, kendati ia sudah menyakiti, aku masih memberinya kesempatan untuk bersamaku dan anak anak. Dia pikir sikap mengalahku adalah bentuk ketakutan dan lemah, dia tak tahu bahwa bukan hanya dia saja yang bis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Winar Lee
Istrinya ini sok2an mau jd penindas susun rencana ini itu berontak ini itu tp msh selalu bersikap bodoh. Jls lbh pinter Mona klo gitu, penuh sandiwara seakan wanita lemah tp sebenernya penuh taktik diam2. Kebalikan.
goodnovel comment avatar
Ar Ni
kalau masih menjadi istri bodoh jgn sok2 an pergi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status