Share

Putra Meninggal

Aku sampai di rumah sakit langsung berlari menuju ruangan Putra. Di sana sudah ad Pak Willi dan istrinya.

"Putra, aku di sini. Kamu harus sembuh," ucapku. Air mataku tak terbendung lagi, Putra sudah kejang-kejang tak karuan.

Sesaat dia tak kejang,"Kinan, aku mencintaimu," ucap Putra.

"Aku juga mencintaimu," ucapku.

Dokter mengambil tindakan, Putra sudah tak dapat berbicara lagi. Aku menunggu di sampingnya. Sementara Kiara aku pasrahkan pada Ilham.

"Kinan, ini sudah sore. Apa tidak sebaiknya kamu minta jemput Ilham?" tanya Pak Willi.

"Gak, Pak. Biarkan malam ini aku yang jaga Putra. Kalian pulang saja," jawabku.

Aku ingin menemani Putra di saat terakhir hidupnya. Dia sudah banyak menolongku selama ini.

Sebelum Pak Willi pulang, Mama dan papa menjeguk Putra. Mereka menguatkan Pak Willi agar tetap sabar.

"Kinan, kalau kamu di sini. Mama akan ke rumah nemenin Kiara," kata mama.

"Iya, Ma. Kinan titip Kiara ya," kataku.

Mama pulang, begitu juga dengan Pak Willi dan istrinya. Aku mengambil w
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status