Share

120. Kitab Sakti

Pangeran Kantata terbangun dengan terkejut. Dhaksayini pun terbangun dengan heran.

“Ada apa suamiku? Apakah kau bermimpi buruk?” tanyanya dengan heran.

“Aku bermimpi melihat Panglima Cakaraku meninggal dibunuh seorang pendekar yang memiliki cahaya di kakinya,” ucap Pangeran Kantata.

Dhaksayini teringat saat dia masih berwujud Ratu Peri dahulu. Seorang pemuda pernah datang bersama gurunya ke mata air abadi untuk mengembalikan pedang perak ke sana. Dia melihat ada kaki cahaya naga di kaki pemuda itu.

“Mungkin itu hanya sekedar mimpi saja, suamiku,” ucap Dhaksayini menenangkannya.

“Aku yakin ini bukan mimpi, istriku. Aku harus keluar dari istana untuk mencari Panglima Cakaraku. Kalau dia sampai tiada, siapa yang akan mendukungku? Sementara Perguruan Tengkorak telah memiliki rencana sendiri!”

Dhaksayini tampak khawatir jika Pangeran Kantata meninggalkan istana. “Sebaiknya kau tulis surat dulu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Harri Dop
belum update juga thor...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status