Share

119. Tumbal Gadis Desa

Bimantara sedang sibuk berlatih memperagakan jurus-jurus yang dia pelajari dari kitab sakti tiada tanding itu. Sementara Pangeran Dawuh sibuk membakar ikan yang dia dapatkan dari telaga yang dia temukan berada di ujung gua itu. Pangeran Dawuh tampak semangat melihat Bimantara berlatih dengan giat. Saat ikannya sudah matang, dia memanggil Bimantara untuk istirahat. Mereka pun duduk menghadap api unggun yang masih menyala terang sambil melahap ikan bakar masing-masing.

“Apakah kau sudah mendapatkan seorang gadis?” tanya Pangeran Dawuh penasaran.

Bimantara tiba-tiba teringat Dahayu mendengar itu.

“Iya,” jawab Bimantara.

Pangeran Dawuh sangat antusias mendengar jawaban Bimantara.

“Bagaimana dia? Apakah secantik Dahiyangku?” tanya Pangeran Dawuh.

“Aku belum pernah melihat Dahiyangmu. Bagaimana aku bisa membedakannya?”

“Aku yakin gadismu pasti cantik,” tebak Pangeran Dawuh padanya.

“Dia lebih cantik dari gadis manapun yang pe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status