Share

440. Pendekar Gunung Nun

“Hentikan!” teriak Bimantara sambil menahan serangan pedang dari Pangeran Kedua. “Aku tidak sedang memusuhimu dan aku bukan seorang penjahat yang harus kau lawan.”

Pangeran Kuda menghentikan serangannya sesaat. Napasnya memburu. Amarahnya menguak.

“Buktikan padaku kalau kau pantas aku terima sebagai kekasih adikku!” tegas Pangeran Kedua.

Pangeran Kedua kembali menyerang Bimantara. Seketika tongkat hitam yang dipegang Bimantara berubah menjadi Pedang Perak Cahaya merah yang berkilau. Pangeran Kedua terbelalak melihatnya. Pedang itu langsung diayunkan Bimantara hingga mematahkan pedang di tangan Pangeran Kedua. Pangeran Kedua tampak tak percaya.

“Sudah aku bilang! Aku bukan musuhmu!” tegas Bimantara sambil memegang pedang itu. Matanya tampak tajam memandangi Pangeran Kedua.

“Siapa kau sebenarnya?” tanya Pangeran Kedua. “Siapa kau sebenarnya?! Apakah utusan Bubungkala untuk menghancurkan negeri ini? Apa kau sengaja memanfaatkan adikku agar kau bisa masuk ke dalam istana lalu melakukan ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status