Share

45. Hujan dan Pengakuan

Dahayu tengah berjalan di taman perguruan hendak menuju asramanya. Pangeran Sakai sedari jauh mengejarnya.

“Dahayu! Dahayu!” teriak Pangeran Sakai padanya.

Langkah Dahayu terhenti. Dia menoleh ke belakang. Memasang senyumnya agar lelaki dari kalangan bangsawan itu tetap percaya bahwa dia mencintainya.

“Benarkah Tuan Guru Besar Adji Darma memintamu untuk datang ke ruangannya esok pagi?” tanya Pangeran Sakai saat sudah berada di hadapannya.

Dahayu mengangguk. Pangeran Sakai tampak khawatir padanya.

“Aku akan menemanimu,” pinta Pangeran Sakai.

“Tidak perlu. Lagipula yang diminta Adji Darma hanya aku,” jawab Dahayu.

“Kalau Adji Darma macam-macam padamu bagaimana?”

Dahayu tersenyum. “Dia itu pimpinan di Perguruan Matahari. Kalau sampai mengkhianati aturan di perguruan ini, aku yakin para leluhur akan menghukumnya. Kau tak perlu khawatir,” ucap Dahayu.

&ld

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ar_key
Semangat ya Bimantara, kamu pasti bisa ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status