Share

69. Mata Air Abadi

“Para pendekar terbaik di negeri ini pasti sedang mencariku, Bimantara,” ucap Ki Walang. “Mereka tergiur dengan 1000 koin emas itu. Tak peduli dengan benar tidaknya tuduhan istana padaku. Sekarang kita harus menyembunyikan Pedang Perak Cahaya Merah ini di tempat yang aman. Kau juga harus mengembalikan energi cahaya merah itu ke dalam pedang. Setelah itu kita kembali ke Perguruan.”

“Kemana kita harus menyembunyikannya, Tuan Guru?” tanya Bimantara penasaran.

“Kita akan pergi ke Mata Air Abadi,” jawab Ki Walang.

“Mata Air Abadi?”

“Iya, terletak di lereng sebuah gunung. Jaraknya cukup jauh dari sini. Kita harus menempuhnya dengan berjalan kaki, agar tenaga dalam kita tidak terkuras habis. Jika di tengah jalan kita bertemu dengan para pencariku, kita tak akan kesusahan untuk melawan mereka karena tenaga dalam kita tidak terkuras karena perjalanan,” jawab Ki Walang.

“Baik, Tuan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status