Share

85. Gema Lonceng Perguruan

Upacara pemakaman Ki Walang sudah dilakukan. Hujan turun deras membasahi Perguruan Matahari. Adji Darma berdiri terpaku di hadapan gundukan tanah itu. Hujan membasahi tubuhnya. Dia hanya sendiri di sana. Semua sudah kembali ke dalam sana.

“Aku akui aku terlalu ceroboh dalam hal ini,” ucap Adji Darma merasa bersalah. “Harusnya aku berpikir bahwa semua ini pasti ada dalang di baliknya. Untuk menghancurkan perguruan kita dengan memfitnahmu, Ki Walang.”

Adji Darma melepas topengnya. Dia mencabut pedangnya lalu bersiap menghunuskannya ke dadanyanya sendiri. Pendekar Tangan Besi datang berlari ke arahnya.

“Tuan Guru Besar!!!” teriak Pendekar Tangan Besi padanya.

Adji Darma menoleh padanya. Pendekar Tangan Besi tampak shock ketika untuk pertama kalinya dia melihat wajah Adji Darma.

“Pergilah!” pinta Adji Darma dengan tegas.

“Apa yang Tuan Guru Besar lakukan?! Tuan Guru Besar ingin bunuh diri?! I

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status