Share

92. Hitam Putih

Kuda yang ditunggangi Bimantara berhenti di pinggir sungai. Dahayu yang duduk di belakang Bimantara tampak heran. Kancil pun tampak menghentikan kudanya dengan heran.

“Kenapa kita berhenti di sini, Bimantara?”

“Kita harus istrirahat dulu. Kata Tuan Guruku, tubuh kita juga perlu tenaga. Kita cari ikan di sini dan kita makan dulu saja,” pinta Bimantara.

Semua pun akhirnya turun dari kuda. Bimantara berjalan ke arah sungai dengan tongkatnya. Kancil menyusul Bimantara ke arah sungai.

“Kau juga ahli menangkap ikan?” tanya Kancil.

“Tuan Guru mengajarkan semuanya padaku,” jawab Bimantara.

Dahayu duduk di atas batu sambil melihat Bimantara yang siap menombak ikan dengan tongkatya. “Aku melihat kakimu tumbuh menjadi cahaya saat melawan para pendekar bertopeng itu! Apakah itu juga diturunkan oleh Tuan Gurumu?” tanya Dahayu tiba-tiba.

Bimantara terkejut mendengarnya. “Kau bisa mel

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Youe
lanjut .........
goodnovel comment avatar
Rianto S. Hambali
paok lah ga da up 2 hari
goodnovel comment avatar
Tomy
dikiy amat updatrnya boss
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status