Share

98. Siapa Mereka?

Gajendra tertawa. “Kalau begitu, serahkan sekarang juga pedang perak cahaya merah itu padaku!”

“Akan aku serahkan jika kau setuju dengan permintaanku,” ucap Pangeran Kantata dengan tegas.

“Baiklah! Aku setuju!” jawab Gajendra.

Pangeran Kantata tersenyum mendengarnya.

***

Panglima Aras yang menunggangi kudanya bersama pasukannya langsung berhenti saat melihat secarik kain yang tergeletak di atas tanah di hadapannya.

“Ada apa, Panglima?” tanya pasukannya heran.

Panglima Aras tidak menjawab. Dia malah turun lalu meraih secarik kain itu di atas tanah dan memandanginya dengan lekat lalu menciumnya.

“Sepertinya kain ini sama dengan kain yang digunakan Pangeran Pangaraban untuk menulis surat yang dikirimkannya melalui merpati,” ucap Panglima Aras dengan penuh keyakinan.

“Berati Pangeran Pangaraban tidak jauh dari sini,” tebak salah satu dari prajuritnya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Youe
jangan banyak bicara kamu kacil hati" jangan salah langkah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status