Share

100. Secantik Bidadari

Pangeran Kantata pun menyerahkan pedang itu kepada Ganjendra. Kini pedang itu sudah berada di tangannya. Namun Gajendra heran, tidak ada suara petir itu. Tidak ada angin puting beliung yang datang. Tidak ada cahaya merah yang keluar dari pedang itu. Dia pun menatap Pangeran Kantata dengan amarah.

“Kau sudah meniduri Ratu Peri penjaga Mata Air Abadi?” selidiknya.

Pangeran Kantata terdiam. Karena dia tidak mengingat apapun. Yang dia ingat hanyalah disaat terbangun dalam tubuh bugil dan pedang itu sudah berada di tangannya.

“Aku tidak mengerti pertanyaanmu. Aku tidak ingat apa-apa saat menuju ke sana. Yang aku ingat adalah aku tiba-tiba terbangun di dekat mata air dan pedang ini sudah berada di tanganku,” jawab Pangeran Kantata dengan bingung.

“Dia telah membacakan ajian agar kau lupa akan kejadian itu!” geram Gajendra sambil meremas kerah Pangeran Kantata. “Pedang yang kau berikan itu tidak ada artinya bagiku jika c

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ar_key
hehehe hehehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status