Share

147

Sudah setengah jam Elena menangis di ruang kerja sang ayah. Meskipun Edward begitu sibuk, pria itu tetap mengesampingkan pekerjaannya demi menenangkan sang buah hati.

"Minum dulu biar hatimu tenang," kata Edward sambil menyodorkan sebotol air mineral. "Ingat, kau sedang hamil. Jangan membuat janinmu ikut merasakan apa yang kau rasakan."

Jantung Elena seperti berhenti sejenak, sebelum akhirnya berdegup lebih kencang. Kenapa ia bisa melupakan hal itu? Ia menerima botol yang sudah dibuka tutupnya dan meminumnya beberapa teguk.

"Tarik nafas dalam-dalam, lalu hembuskan secara perlahan. Apapun masalahmu, jangan langsung terbawa emosi. Demi calon bayimu."

Ia mengikuti saran dari ayahnya, dan lumayan berhasil untuk meredakan tangisnya. Hanya tersisa beberapa isakan yang masih lolos. Bibirnya terasa seperti bengkak karena terlalu lama menangis.

"Sekarang ceritakan pada ayah, kenapa kau menangis hebat seperti itu?" tanya Edward dengan sabar.

Bibirnya kembali melengkung ke bawah ketika mengingat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status