Share

Perasaan tak terima.

Sementara di tempat lain, Anjas sedang duduk bersandar di kursi kerajaannya. Entah mengapa kata-kata Hendrawan berputar-putar di kepalanya seperti baling-baling pesawat. Hati kecilnya tidak terima jika Zeira disebut wanita murahan yang tidak jelas asal usulnya.

"Ah, untuk apa aku memikirkan wanita itu. Dia tidak penting bagiku, yang penting itu adalah Azka putra kesayanganku" ucap Anjas untuk menepis pikirannya yang memikirkan Zeira sejak tadi.

Berbeda dengan Zeira yang sedang sibuk membantu pelayan memindahkan barang-barangnya ke kamar Anjas. Sebenarnya barang Zeira tidak begitu banyak, hanya beberapa pasang sepatu, tas, pakaian serta peralatan kosmetik.

"Apa lemarinya tidak perlu dipindahkan paman ?" Tanya Zeira kepada Asep.

"Tidak perlu nyonya, lemari itu khusus untuk nyonya" jawab Asep sambil menunjuk ke arah lemari yang terletak di samping lemari Anjas. Memang dua hari yang lalu Asep sudah memesan dua lemari untuk Zeira. Satu untuk pakaian dan satu lagi untuk tas.

"Oh baiklah pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status