Share

Rencana yang gagal.

Tok....tok....tok... Suara ketukan pintu membangunkan Anjas di pagi hari.

"Siapa sih" gerutu Anjas. Ia turun dari ranjang melangkah untuk membuka pintu.

"Permisi tuan" ucap Asep dari balik pintu.

"Hm...ada apa ?"

"Di luar banyak karangan bunga pak ?" Jawab Asep.

Anjas mengerutkan kening, "karangan bunga ?" Ucapnya sambil bertanya.

"Iya tuan"

Anjas memutar tubuh, ia melangkah menuju balkon. Dari sana pria tampan itu melihat karangan bunga berbaris sepanjang jalan. Rasa kesal dan penasaran membuat Anjas ke luar dari kamar untuk melihat karangan bunga itu lebih dekat.

"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya ibu Maria Selena. Dari perusahaan Tiga Putra" ucap Anjas sambil membaca tulisan papan bunga yang ada di hadapannya.

"Apa-apaan ini ? Apa mereka sudah gila mengirim karangan bunga ke tempat ini ?" Kesal Anjas.

Wajar saja Anjas berkata seperti itu, sebab sampai saat ini ia tidak tahu siapa nama ibu Zeira atau ibu mertuanya. Anjas berpikir kalau orang yang mengirimkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nur
aduh aku sampai nangis diBAB ini..kesal dengan peran si Anjas......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status