Share

Chapter 34

Sepanjang perjalanan menuju rumah orang tua Xander, Seruni gelisah. Duduknya tidak pernah tenang. Sebentar ia menghadap kanan, kiri atau mematung memandang jalan di depannya dengan pikiran melayang-layang.

"Kamu kenapa gelisah begitu duduknya? Bisulan?" Pertanyaan asal-asalan Xander direspon Seruni dengan gelengan kepala.

"Ambeien?" Xander melirik Seruni yang gelisah bagai cacing kepanasan. Seruni kembali menggelengkan kepala.

"Lantas? Saya sudah terlalu tua untuk diajak bermain tebak-tebakan." Seruni menghela napas. Ia kesal karena merasa diperlakukan begitu tidak adil.

"Sama, Mas. Saya juga merasa sudah terlalu tua untuk diajak bermain pacar-pacaran dan umpet-umpetan. Saya gelisah karena saya bingung Mas suruh begini begitu tanpa alasan yang jelas. Yang terus bermain tebak-tebakan itu sebenarnya Mas sendiri. Mas sebenarnya sadar atau pura-pura nggak sadar sih?"

Ckittt!

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Vhanna
wkwkwk..mafia pingsan krn di ci*m ... ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status