Share

Chapter 113

Layla melebarkan matanya saat mendengar pertanyaan itu. Bibirnya terbuka kecil, tetapi tidak mengeluarkan suara apa pun. Dia terkejut mendengarkan pertanyaanku yang tak terduga.

Aku menunggu jawaban darinya dengan sabar. Kutatap dia yang terdiam dengan intens. Kulihat manik biru pucatnya bergerak mengacuhkan kontak mataku.

Satu menit telah berlalu dan dia masih belum menjawab pertanyaanku. Jemari tangan kiriku mengetuk-ngetuk permukaan sofa bludru putih yang kududuki.

"Kenapa kamu tidak bisa menjawab pertanyaanku?" tanyaku mendesaknya.

Sikap Layla yang duduk di seberangku itu benar-benar berbeda dibandingkan saat sebelum aku meninggalkannya di Istana Putih. Perubahan sikapnya itu membuatku bingung.

'Apa benar dia Layla? Ataukah dia adalah orang yang menyamar menjadi Layla? Tapi dia bisa mengendalikan pikiran orang lain ... itu berarti dia benar-benar Layla.'

Layla memejamkan kedua matanya. Dia menarik napas panjang-panjang lalu menghem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status