Share

Chapter 69

Kuserang lagi dia dengan lembing yang ada pada tangan kananku. Sengaja kubuat serangan itu meleset sehingga hanya menggores pipi kirinya.

Cairan merah mulai keluar dari luka gores itu dan mengalir menuruni lekukan mukanya. Darahnya menetes ke permukaan lantai yang putih bersih, sekarang marmer putih itu ternodai oleh cairan merah itu.

"Sudah cukup aku bersabar atas segala penghinaan darimu, sekarang meja sudah terbalikkan," ujarku sambil tersenyum miring.

Nona Tabella yang masih berada dalam posisi terduduk di lantai menatapku dengan syok. Dia tidak melakukan apa-apa ataupun mengeluarkan kata-kata pedas dari mulutnya lagi.

"Kalau aku membunuhmu, rencana busukmu itu akan dibatalkan, kan?" tanyaku yang tidak mengharapkan jawabannya. Pertanyaan retoris itu hanya untuk menakut-nakutinya.

Muka Nona Tabella memucat. Mata biru cerahnya bergetar dan pupil matanya mengecil. Melihat orang yang paling kubenci ketakutan terhadapku benar-benar memuaskan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status