Share

Chapter 71

Layla mengikuti sandiwara ini dengan baik. Dia tidak melakukan gerakan sedikit pun agar pisau yang kuarahkan ke lehernya tidak melukai dia.

Kujauhkan senjata tajam ini beberapa centimeter dari lehernya untuk memberikan ruang baginya sedangkan lengan kiriku masih mengunci lehernya dengan erat.

"Kalau kamu mau ikut denganku, anggukkan kepalamu. Kalau tidak mau, gelengkan kepalamu," bisikku pada telinga kanannya dan tetap menatap tajam ke dua orang yang berdiri beberapa belas meter di depan kami.

Layla menggelengkan kepalanya menjawab pilihan yang kuberikan kepadanya. Kuhembuskan napas pasrah setelah mendapatkan jawabannya.

Aku tersenyum pahit. 'Pada akhirnya kamu tetap memilih untuk tetap tinggal di tempat ini.'

Kedua personel pasukan elit tersentak kaget saat melihatku tiba-tiba tersenyum seperti ini, tetapi mereka tidak melakukan apa-apa karena takut aku akan langsung menyerang Layla.

Aku membuka mulutku untuk berbicara dengan kedua orang it

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status