Share

Chapter 78

Pemuda itu menopang tubuhnya dengan kedua tangannya dan bangkit berdiri. Tidak kuberikan dia waktu untuk bersiap-siap menyerangku lagi, aku langsung menerjang ke arahnya.

Kuhantam dia dengan pedang besar yang kugenggam dengan kedua tanganku. Akan tetapi, seraganku gagal melukainya karena pedangku menembus dia.

Aku berdecak kesal karena seraganku tidak lagi mempan kepadanya. 'Sial, lagi-lagi dia tidak bisa diserang seperti ini ... sebenarnya bagaimana konsep kekuatannya itu?'

Aku melangkah mundur menjauhinya dan memasang kuda-kuda berpedang lagi jika seandainya dia akan menyerangku. Kuperhatikan pemuda itu yang berdiri diam di tempatnya.

"Kalau begini apartemenku bisa hancur," gumamnya dengan nada datar.

"Lihat, lantai balkon ini retak semua. Bahkan pagar pun sampai berkeluk," kesalnya sambil menunjuk-nunjuk ke arah kerusakan yang dibuat olehku.

Aku merasa bersalah karena telah merusak properti orang, tetapi ini bukan waktunya untuk merasa be

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status