Share

Consultation

“Axe, ayo bangun!”

“Hari ini jadwalmu konsul.” Aku berusaha menarik tangan Axe agar dia segera bangun. Bukannya membantuku, Axe malah sengaja memberatkan tubuhnya sendiri hingga aku tak sanggup mengangkatnya bangun. 

Aku mendesah melihatnya tak kunjung bergerak atau sekadar membuka mata. Mungkin Axe lupa bahwa nyaris satu minggu ini sejak dia tertembak, yang dia lakukan hanya istirahat total di atas ranjang. Untungnya kondisi Axe saat ini jauh dari kata tidak baik, hanya saja dia menjadi sangat malas akhir – akhir ini. mungkin karena aku terlalu memanjakannya.

“Axe, cepat bangun. Jangan sampai aku menyirammu dengan air dingin!” ancamku tak lagi sabar menghadapi tingkahnya.

Aku segera mengangkat kakiku menuju kamar mandi. Kuambil apa pun yang ada di sana untuk menampung seperempat air dari shower. Aku memang tidak main – main dengan perkataanku, jika Axe masih tidak mau bangun, aku tidak akan segan – segan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Slamet Khusana Nurastuti Tuti
Novel yg bagus, aku seneng membacanya seolah akulah peran brigadet...aku seneng klo bri sama axe akhirnya sama² mengungkapkan perasaan saling cinta dan mereka dapat hidup bahagia bersama o'racle aku senang klo bri membalas sentuhan² axe dan semoga saja mereka bukan kk adik, atau sodara kndung
goodnovel comment avatar
Endah Nurwening, S.pd,sd
ceritanya bagus.... bikin penasaran...kalau bisa up 2kali biar puas
goodnovel comment avatar
Yuli
ending ya tidak seruu kalau kalau axe Dan bbri saudara
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status