"Tolonggggg!!!" Ayu berlari ke arah pintu dan menggedor pintu seraya berusaha mencari cara untuk membuka kunci pintu toilet tersebut yang mendadak macat.Tangan Ayu tampak mengeluarkan darah segar dan masih memegang pisau yang sama. Sedang Rayhan yang marah kembali bangun dan bersiap menyerang Ayu dan Ayu yang waspada, seraya masih tetap menangis, Ayu menodongkan pisau yang telah terkena darahnya ke arah Rayhan."Jangan mendekat! Tolonggggg! Tolongggggg!" Ayu menggedor pintu toilet."Da ... Dadadada ... Tidak ada orang di sini, Sayang." Rayhan tersenyum seraya bersenandung hingga membuat Ayu benar-benar jijik."Aku bilang jangan mendekat, kalau kamu mendekat, aku akan menusukmu." Ancam Ayu lagi sedang Rayhan berjalan santai ke arahnya.Ayu berjalan menyamping dan menghindari Rayhan seraya tetap terus menodongkan pisau ke arahnya. Tapi kaki Ayu sudah sangat lemas saat ini. Ayu tak sengaja terpeleset dan terjatuh, yang lebih menyeramkan lagi, Rayhan berjongkok tepat di hadapan Ayu."Aaa
Aldo dan Diana hanya bisa melihat keadaan Ayu dari luar ruangan saja karena setiap salah satu mereka masuk, Ayu akan mulai menangis dan ketakutan. Jadi mereka memutuskan untuk membiarkan Ayu tidur dengan tenang melalui obat tidur."Sayang, aku ingin bicara sebentar. Tolong ikut aku." Michel memanggil Diana yang sedang berdiri di depan pintu ruangan Ayu bersama Aldo dan meminta Diana agar mengikutinya.Diana berbalik dan segera mengikuti langkah kaki Michel yang membawanya ke lorong lain yang lebih sepi. "Sayang, aku sudah pernah bilang kan? Ayu itu selalu saja bermasalah. Keputusan aku sudah bulat, dia harus keluar dari rumah kita." Michel membuat keputusan.Diana kaget mendengar ucapan Michel yang ingin mengusir Ayu dari rumah mereka. Tentu Diana tidak terima dan kasihan pada Ayu. Apalagi saat ini kondisi Ayu sedang sangat tidak baik. Ayu masih butuh sandaran kokoh untuk menjatuhkan kepalanya."Michel, ini bukan saat yang tepat untuk kamu bicara seperti ini. Aku gak suka. Emang kamu
"Yu, gak apa-apa kok. Biar Aldo di sini ya sama kamu. Tante mah uda biasa di rumah sendirian," balas Rianti dengan cepat."Jangan lah, Tan. Ayu gak mau Mas Aldo di sini, Ayu jadi gak bisa tidur nanti kalau ada Mas Aldo." Tolak Ayu tidak ingin dibantah.Terpaksa Aldo dan Rianti keluar dari ruangan Ayu setelah berpamitan dengan Ayu. Aldo hanya mengantar Rianti pulang dan akan kembali lagi. Sekalian Aldo ingin mengobrol pada Rianti soal Ayu dan ucapan Mahen yang sempat ia dengar tadi. Di dalam mobil."Ma, Mama harus tau bahwa sebenarnya Ayu hanyalah seorang pengasuh dalam keluarga Tuan Michel. Dan masalah ini sudah pasti membuat mereka repot. Aldo yakin, pasti Ayu berpikiran sama. Tadi sore, Aldo sempat mendengar keributan terjadi antara Tuan Michel dan istrinya. Tuan Michel ingin mengusir Ayu, namun Nyonya Hana menahannya dan memarahi Tuan Michel. Sekarang Aldo bingung, Ma. Apa yang harus kita lakukan untuk Ayu." Aldo menjelaskan panjang lebar apa yang ia dengar dan pikirkan."Jadi, ki
Klak!Suara pintu ruangan Ayu terbuka melebar perlahan. Aldo masuk ke dalam ruangan Ayu lalu menutup pintu tersebut kembali. Saat Aldo masuk, Ayu terlihat sedang tidur. Entah Ayu memang benar-benar tidur atau hanya pura-pura tidur.Aldo berjalan perlahan ke arah Ayu dan membenarkan posisi selimut Ayu. Aldo menatap lama wajah Ayu lalu menghela nafas seolah Aldo merasa cukup lelah menjalani hari ini.Di kamar VIP ini hanya ada Ayu dan Aldo saja. Selain ranjang, di ruangan itu juga ada sofa panjang yang bisa Aldo pakai tidur malam ini.Aldo berjalan ke arah sofa dan membaringkan tubuhnya kasar. Walau lelah, namun Aldo tetap siaga. Aldo hanya memejamkan matanya yang terasa lelah namun tidak bisa tidur seperti hari biasa. Setiap suara pergerakan Ayu terdengar, Aldo pasti akan bangkit dan memeriksanya. Waktu menunjukkan pukul 1 dini hari, Ayu terbangun dan hendak pergi ke toilet yang ada di dalam kamarnya. Ayu bangkit perlahan dan mengambil botol infusnya. Saat berjalan ke arah toilet, Ay
Sejak pulang dari rumah sakit, Diana terlihat lebih banyak diam dan juga murung. Michel tahu, saat ini pasti Diana sedang merajuk padanya karena pertengkaran mereka siang tadi saat di rumah sakit.Michel sampai kini tidak mengerti kenapa Diana sangat membela Ayu yang bahkan tidak memiliki hubungan apapun pada mereka selain bos dan pengasuh. Michel terpaksa memberi Diana pilihan agar Diana bisa lebih fokus pada urusan keluarga mereka saja. Michel tidak ingin Diana jatuh sakit akibat kelelahan atau stres.Sebenarnya Michel juga tidak membenci Ayu, tapi Ayu membawa cukup banyak masalah ke rumah mereka yang membuat mereka menjadi repot. Setelah makan malam selesai, Diana mengatakan pada Michel dan Nyonya Kelly bahwa Aldo akan melamar Ayu dengan segera dan akan langsung menikahinya. Michel dan Nyonya Kelly tampak senang, namun tidak dengan Diana yang tahu jika Ayu terpaksa menerima lamaran Aldo karena ucapan Michel.Dan setelah selesai memberi kabar, Diana segera mengurus baby Oesama dan
Diana masih mengingat dan mengenal sosok Rianti sebagai orang yang pernah menolongnya dan Talia dulu saat Michel menculiknya. Tapi sepertinya Rianti tidak mengenali Diana yang saat ini menjadi Hana."Kamu tunggu aja sebentar, Yu. Saya mau ke sana dulu ya. Saya harus bicara dengan mamanya Aldo soal lamaran kalian." Diana berjalan ke arah Rianti dan duduk di sampingnya."Permisi, Bu. Perkenalkan, saya Hana. Wali Ayu," sapa Diana seraya memperkenalkan diri pada Rianti yang kemudian menatapnya fokus."Saya ibunya Aldo, salam kenal." Rianti membalas balik."Saya mau tanya soal lamaran Ayu dan Aldo pada Ibu. Lebih enak dan lebih baiknya kapan dan dimana ya? Mau buat konsep seperti apa?" Diana berterus terang."Rencananya saya mau lamar Ayu malam ini juga tapi kalau Ayu mau acara lamarannya sederhana dan seadanya saja. Setelah itu, saya juga besoknya mereka langsung akad agar Ayu bisa segera pindah ke rumah saya yang lebih aman dan nyaman untuk Ayu." Rianti menjawab dengan kalimat yang sedik
Waktu menunjukkan pukul 2 lebih 15 menit dan Ayu, Aldo dan Rianti baru saja selesai makan. Dengan keadaan yang masih kenyang, mereka terpaksa keluar dari warung bakso tersebut agar orang baru bisa makan di dalam.Rasanya Ayu sangat malas untuk pulang ke rumah Michel, tapi untung saja Ayu punya alasan lain agar pulang malam hari ke rumah Michel. Yaitu dengan berbelanja dengan Aldo dan Rianti.Tak menunggu waktu lama, Aldo segera melajukan mobilnya ke sebuah mall yang tak jauh dari tempat mereka makan tadi. Begitu mobil Aldo berhenti di area parkir, Aldo dan yang lain langsung saja keluar dari dalam mobil lalu masuk ke dalam mall.Di dalam mall, Ayu tanpa malu-malu memilih barang yang dia inginkan dan Aldo serta Rianti yang memang sudah nyaman dengan Ayu hanya menurutinya. Lagi pula barang-barang yang Ayu pilih akan menjadi miliknya besok malam.Di tempat lain.Diana kesal setiap kali membayangkan Ayu pergi berbelanja dengan Aldo dan Rianti tanpa dirinya. Harusnya Diana ikut, karena wal
Hai, semuanya.Maaf kalau belakangan ini author hanya update 1 bab perhari karena belakangan ini, author punya banyak pekerjaan di Real Life. Tapi author akan berusaha tetap update untuk readers terlove semuanya.Dan... Mulai bulan februari, author akan kembali update 2 bab perhari ya (inshaAllah).Jangan lupa dukung selalu karya retjeh author ini dengan cara rate, ulasan dan juga memberikan gem. Kritik dan saran silakan langsung di kolom komentar atau langsung DM I*******m author di_@puterirezky69Nantikan buku kedua author yang akan segera terbit berjudul, 'Sekretaris, Istri Rahasia CEO' dan mohon dukungan readers terlove semuanya. Semoga kalian suka....Terimakasih banyak dan selamat membaca!