Share

213

"Tolonggggg!!!" Ayu berlari ke arah pintu dan menggedor pintu seraya berusaha mencari cara untuk membuka kunci pintu toilet tersebut yang mendadak macat.

Tangan Ayu tampak mengeluarkan darah segar dan masih memegang pisau yang sama. Sedang Rayhan yang marah kembali bangun dan bersiap menyerang Ayu dan Ayu yang waspada, seraya masih tetap menangis, Ayu menodongkan pisau yang telah terkena darahnya ke arah Rayhan.

"Jangan mendekat! Tolonggggg! Tolongggggg!" Ayu menggedor pintu toilet.

"Da ... Dadadada ... Tidak ada orang di sini, Sayang." Rayhan tersenyum seraya bersenandung hingga membuat Ayu benar-benar jijik.

"Aku bilang jangan mendekat, kalau kamu mendekat, aku akan menusukmu." Ancam Ayu lagi sedang Rayhan berjalan santai ke arahnya.

Ayu berjalan menyamping dan menghindari Rayhan seraya tetap terus menodongkan pisau ke arahnya. Tapi kaki Ayu sudah sangat lemas saat ini. Ayu tak sengaja terpeleset dan terjatuh, yang lebih menyeramkan lagi, Rayhan berjongkok tepat di hadapan Ayu.

"Aaa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status