Share

Semakin Cinta

Menarik napas dalam sebelum menerima panggilan Raja, Cahaya menepuk pipinya pelan yang terasa memanas lagi.

"Ha-halo, A?"

'Duh, kok gugup sih?'

"Halo, Sayang ... sudah tidur?" suara Raja menyapa, terbayang wajah tampan itu tersenyum padanya, dan Cahaya memilih berbaring untuk menyamankan diri, berbincang dengan sang pujaan.

"Belum, baru baringan saja. Aa udah nyampe?"

"Baringan? Kapan kita bisa baringan bareng, Sayang?" Cahaya semakin merasakan panas di wajahnya.

"Dih, apaan sih, A? Ditanya bukannya jawab? Malah ngomongin apa."

"Hehehe ... iya, Sayang. Udah nyampe dari setengah jam tadi, terus bersih-bersih. Baru deh hubungi kamu."

"Iya. Ummi baik-baik saja kan? Nggak kecapean?" Cahaya mencoba memberikan perhatian untuk calon mertuanya itu.

"Ummi baik, semangat sekali malahan. Tadi langsung pesan cincin buat kita, nanti Aa kirim photonya buat kamu pilih model, Sayang."

"Nggak usah, A. Gimana bagusnya aja. Aku percaya kok sama pilihan ummi dan kamu."

"Nggak bisa gitu juga, Sayang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status