Share

Warung

"Udahlah! Kamu itu bukan anak kecil lagi. Jadi masuk kamar Kamu sekarang!" Perintah Satria keras.

Mana bisa Filza menolak perintah itu? Alhasil istrinya menuju kamar dengan langkah terpaksa. Sesekali pandangannya melayang ke arah dapur yang gelap, bergidik ngeri. Satria yang memerhatikan dia cuma menggelengkan kepala lalu bergegas masuk kamar juga.

Jadilah Filza semalaman sulit tidur. Satria yang jelas-jelas tidur nyenyak tidak tahu penderitaan Filza. Pagi ini Satria semangat sekali. Ada sesuatu yang membuat dia girang. Pagi-pagi buta dia berangkat. Bahkan tidak pamit terlebih dulu pada istrinya.

Hingga lama setelah itu, Filza cemas karena Satria tak kunjung pulang. Dia mana dia? Filza mondar-mandir di depan pintu masuk rumahnya, berharap Satria cepat pulang. Ditelepon berkali-kali tidak ada jawaban. Berkali-kali Filza mengirim pesan tapi satupun tidak dibalas. Di tengah kecemasannya itu, terlihatlah motor dengan Satria yang mengendarainya. Filza langsung men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status