Share

Bab 50 (Fani)

Dalam sehari ini Ayah pontang-panting mencari orang pintar yang diyakininya bisa menghilangkan santet yang menempel di tubuhku. Ibu sibuk menghubungi keluarga besar yang sekiranya bisa membantu kami. Monic dan Sahla yang seharusnya kembali ke kota mereka, akhirnya mengalah untuk menungguku di Rumah Sakit bersama Hilal.

Dokter menyarankan Ibu agar aku menggunakan ventilator, tapi aku menolaknya. Nafasku sudah tidak bisa dikatakan normal, tapi aku tahu jika menggunakan alat itu jauh lebih menyakitkan. Tepat di tengah perdebatanku dengan Ibu, Tante Ning datang. Adik perempuan satu-satunya Ibu yang masih sangat muda. Ayah menyusul memasuki kamar membawa kelapa muda, bunga tujuh rupa yang masih segar, serta berpasang-pasang pisang yang sudah matang.

"Ini, dari Mbah Karma," ujar Ayah.

Pisang dan kelapa muda memang masuk akal untuk dikonsumsi sebagai penambah daya tahan tubuh. Tapi bunga-bunga dan bermacam-macam benda aneh lainnya hanya membuat kamar ini menjadi tidak karuan baunya. Aku yak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status