Share

Bab 51 (Fatma)

Kematian perempuan yang dulunya adalah anak paling menyebalkan membuatku sangat terpukul. Sebesar apapun rasa benciku padanya, pada akhirnya aku merasa bersalah. Ia sangat mencintai suamiku dan tak pernah mendapatkan balasan. Cinta yang bertepuk sebelah tangan dan membuatnya menderita lahir batin.

Semoga di akhir hidupnya Ia tahu bahwa dirinya sudah mendapatkan apa yang Ia inginkan, dinikahi Mas Rizki.

"Kamu nggak boleh sedih, Sayang. Karena kita semua akan berjuang bersama-sama untuk kemoterapi," bisik Mas Rizki di pundakku.

"Sebentar lagi rambutku akan habis dan rupaku menjadi semakin jelek. Mas Rizki pasti risih melihatku," ucapku.

"Tidak, Sayang," Mas Rizki menggenggam tanganku.

Aku divonis mengidap tumor ganas dua minggu setelah melahirkan anak keduaku. Takdir yang tidak kuduga saat cinta kami mulai bersemi kembali. Itsna tak mendapatkan kasih sayang yang penuh karena konsentrasiku terus terbagi. Takdir ini kuterima saat hobiku sedang berada di puncak. Banyak job sebagai pembic
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status