Share

Part 35

Risa tertidur pulas dalam dekapan Arya. Namun, lelaki itu masih terjaga. Dia terus menatap lekat wajah cantik sang kekasih. Bulu mata lentik, hidung mancung, dan bibir tipis semerah delima itu tampak indah dipandang.

Layar ponselnya berkedip, Arya beringsut lalu meraih ponsel yang berada di atas nakas. Nama Nazwa terlihat di layar itu. Dia menghela napas dalam sebelum meraih dan menerima sambungan telepon dari sang istri.

"Iya, Sayang?" ucap Arya sesaat setelah dia berada di luar kamar.

"Apa kamu sudah makan, Sayang?" tanya Nazwa penuh perhatian di ujung telepon.

"Aku sudah makan, dan sekarang aku merasa sangat lelah."

Kebohongan demi kebohongan lain terus terlontar sempurna dari mulut Arya. Tujuannya hanya satu, dia tak ingin Nazwa curiga kepadanya. Dan terus berpikir jika dirinya adalah seorang suami pekerja keras yang penuh tanggung jawab.

"Kalau begitu istirahatlah, Sayang. Besok kita berjumpa di rumah."

Arya mengembuskan napas lega mendengar Nazwa mengatakan hal itu.

"Kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status