Share

09. Usaha Maura

Maura berjalan pelan menuju ruangan Mahen. Ia tidak mempedulikan tatapan penuh pertanyaan dari para pegawai yang menatapnya penasaran. Mungkin saja mereka heran, ada wanita hamil yang ingin menemui pimpinan mereka.

Satu hal yang pasti, ia ingin meminta tanda tangan Mahen untuk bercerai lalu memulai kehidupan baru di tempat yang baru. Rasanya ia sudah tak sanggup untuk menghadapi dunia yang kejam ini.

Saat memasuki lift, seorang lelaki bertubuh tegap ikut masuk lelaki lain juga ikut masuk. Aroma parfum milik lelaki itu menggelitik hidung sensitif Maura. Aromanya begitu maskulin dan menenangkan.

Tidak mencolok tetapi tidak terlalu kalem juga. Seketika ia merasakan tendangan bayi di perutnya. Sepertinya si kembar menyukai aroma lelaki ini, batinnya pelan.

Pada saat lift terbuka di lantai lima belas, semua keluar dan secara tidak sengaja mereka menuju ruang yang sama. Yaitu ruangan Mahen.

"Selamat pagi Pak Liam dan Pak Yudha juga dan..."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status