Share

Alana tak Mampu Mengendalikan Kebencian

Tatapan Alana yang berurai air mata membuat Andra mengumpat dan segera bangkit dari tubuh wanita itu.

“Ah, Siall!” Andra menggeram. Dan tanpa melihat lagi kearah Alana, Andra bergerak cepat meraih ponselnya yang ada di atas nakas lalu keluar dari kamar hotel itu dan menutup pintu dengan membantingnya.

BRAK! 

Alana bangkit duduk dan terhenyak menatap kearah pintu. Ia juga membetulkan bathrobe-nya.  

“Kenapa  Andra tiba-tiba pergi dan marah seperti itu?” gumam Alana, tapi kemudian ia menarik napasnya lega.  “Syukurlah. Karena dia tidak jadi menyentuhku. Meski sejujurnya aku sangat merindukan sentuhan Andra. Tapi jika ia menyentuhku dengan penuh penghinaan, maka lebih baik dia tidak melakukannya. Apalagi saat ini kita s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status