Share

Butuh Udara Segar

“Maksud Rehan. Mama tidak boleh mengulangi kecerobohan Mama. Semalam Mama sampai lupa tidak memberi kabar ke rumah. Mama jangan ulangi lagi ya. Rehan sama nenek ‘kan jadi khawatir di sini,” sahut Rehan. Dan Alana langsung menarik napasnya lega.

‘Hah. Ternyata itu maksud Rehan. Aku sampai panik. Ku pikir Rehan mengetahui apa yang terjadi sebenarnya malam tadi,’ desah Alana dalam hatinya. 

Alana mengangguki ucapan Rehan. Kemudian Alana menangkupkan kedua tangannya di pipi gembil bocah itu. Lantas menatap kedua bola mata Rehan dengan tatapan lembut.

“Iya, sayang. Mama janji sama Rehan. Mulai sekarang, Mama tidak akan pernah mengulangi hal itu lagi. Kalau Mama pulang terlambat, pasti Mama akan langsung memberi kabar. Maaf ya, karena sudah membuat Rehan dan nenek merasa khawatir.” 

Rehan mengangguk. Kini seberkas senyum manis sudah terbit di wajahnya. 

“Nggak apa-apa, Ma. Yang penting sekara

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status