Share

60

Wisnu, pria itu memeluk Aruna dengan begitu erat. Menghirup rakus wangi tubuh wanita yang begitu ia rindukan belakangan ini.

"Aku merindukanmu," bisiknya lirih. Kecupan ringan pria itu sematkan di pucuk kepala Aruna sebelum pelukan keduanya terlepas.

Ekspresi Aruna masih tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Ia terkejut, tentu saja.

Tidak menyangka jika rupanya Wisnu lah orang yang ia tunggu. Aruna sempat mengira jika pria itu sudah melupakannya juga anak dalam kandungannya.

"Begitu terkejut, ya?" tanya Wisnu sembari mengambil tempat di sebelah Aruna.

Pria itu masih saja tersenyum cerah, ia bahkan tidak segan untuk mencubit pipi Aruna yang kian berisi dari hari ke hari.

"Kamu …, tapi bagaimana bisa?" tanya Aruna yang masih belum percaya dengan situasi yang dialaminya sekarang.

"Kukira kau sudah paham. Aku yang meminta Assisten ku untuk menyamar menjadi salah satu karyawan toko, dan memberikan paperbag itu. Tapi sepertinya kau tidak menerima hadiah dari sembarang orang," jelas Wisnu.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status