Share

66

Wisnu membanting berkas ke arah meja dengan keras, menarik dasi yang terasa mencekik leher.

"Kamu bisa kerja tidak?! Masa membuat laporan semudah itu tidak bisa juga!" bentuknya pada seorang karyawan.

"Maafkan saya, pak," sahut karyawan itu menunduk.

"Saya tidak mau tahu, laporan ini harus direvisi hari ini juga. Berikan lagi padaku sebelum pukul tiga, dan semuanya harus benar."

Sang karyawan hanya mengangguk sebelum undur diri. Wisnu menghela napas, meletakkan kepala pada sandaran kursi dan meraup wajahnya sendiri.

Kepalanya mendadak terasa berdenyut, pusing bukan main. Bukan hanya soal pekerjaan, melainkan juga soal urusan rumah tangganya.

Ia masih tidak mengerti kemana arah tujuan rencana Diandra sebenarnya. Wisnu rasa ia sudah menuruti semua permintaan wanita itu, termasuk untuk menikah siri dengan Aruna.

Tapi apa yang dilakukannya sekarang justru kian menjadi. Tiket bulan madu? Yang benar saja!

Wisnu masih memiliki kewarasan untuk tidak lebih menyakiti Diandra. Meski kenyataanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status