Share

72

Suasa hening juga canggung selama beberapa saat. Wisnu masih saja memusatkan pandangannya ke arah wanita muda yang duduk di hadapannya, membuat wanita itu mengalihkan tatapan karena mulai merasa risih.

"Bisakah kamu berhenti menatapku seperti itu? Kamu terlihat seperti akan memakan ku hidup-hidup," ujar Aruna.

"Kemana saja kamu selama ini?" tanya Wisnu mengabaikan pertanyaan si wanita sebelumnya.

"Pergi. Tugasku untuk memberikanmu keturunan sudah ku lakukan, lalu apa gunanya aku masih ada di sana?" jawab Aruna dengan berani.

Sebenarnya ia hanya berpura-pura, jauh dalam benaknya wanita itu cukup gemetar melihat bagaimana ekspresi Wisnu saat ini.

Pria itu menatapnya dengan ekspresi datar dan sulit ditebak. Matanya sudah sejak tadi menatap ke arahnya dan enggan berpaling meski sebentar. Membuat Aruna merasa cukup kurang nyaman karenanya.

Wisnu tertawa sumbang, pria itu kemudian menyandarkan diri pada badan kursi dan menengok ke arah kanan. Lebih tepatnya ke arah ruang TV dimana ada David
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status