Share

POV Airin

'Drrreettt! Drrrettt!' ponselku bergetar di atas nakas. Baru saja akan rebahan setelah beres-beres rumah mertuaku hari ini.

Aku pun bangkit dengan malasnya, ternyata pesan dari mama. Tanpa menunggu lama aku pun membaca pesan itu.

[Sayang, kirimin mama uang lagi, dong]

Padahal baru saja dua hari yang lalu mama ku kirimkan uang.

[Dua hari yang lalu aku kirim uang satu juta, emang sudah habis, Ma?]

[Sayang uang segitu masih saja di tanyakan] balas mama disertai dengan emoticon menangis.

Memang uang segitu tidak ada artinya bagi mama sebelum papa masuk penjara dulu. Apa yang mama inginkan ia tinggal gesek saja. Sebenarnya kasihan juga mama, dia pasti sangat terkejut dengan kehidupannya yang berubah seratus delapan puluh derajat ini.

[Iya, Ma. Nanti aku usahakan ya]

[Iya, Sayang. Mama tunggu ya] balas mama dengan emoticon love berjejer.

Aku menarik napas dalam-dalam, berpikir bagaimana caranya aku mendapatkan uang untuk mama. Meminta pada mas Rido pun tak mungkin, dia baru saja memberikan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status