Share

Misteri Pelaku Pembunuhan

Yati menangis pilu meratapi musibah demi musibah yang menimpanya. Teringat akan kebaikan Bu Sarti, malam sebelum kejadian entah mengapa dia ingin terus memeluk Bu Sarti ternyata itulah pelukan terakhir dari seorang ibu.

"Ibuuu ... Yati kangen Ibu," rintihnya sambil meringkuk menangis di tempat tidur.

Bripda Anton mengetuk lalu masuk ke kamar Yati memastikannya baik-baik saja.

"Maaf, Bu Yati baik-baik saja?" Yati hanya menangis pilu

"Apa perlu saya panggilkan perawat?" tanyanya lagi.

"Tidak perlu, Pak, saya baik-baik saja," ucap Yati menyeka air matanya yang tidak henti mengalir seolah-olah berlomba ingin keluar.

Bripda Anton memberikan tisu kepada Yati untuk menyeka air matanya.

"Ada yang bisa saya bantu, Bu?” tanya Bripda Anton.

"Tidak ada, Pak,” ucap Yati sambil menggeleng lemah.

"Oh, baik, Bu, saya di depan, ya, Ibu Yati tidak perlu khawatir sekarang istirahat saja biar kondisinya cepat membaik,” ucap Bripda Anton prihatin.

"Pak apakah pelakunya sudah ditangkap?” tanya Yati.

"Belum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status