Share

Dasar licik! Papa termakan omongan Ayu

Melihatku memelas dan memohon, Gery melepaskan cengkraman tangannya dari wajahku. Seketika ia berteriak frustasi, berkali-kali Gery memukul setir mobil. Melampiaskan kekesalan yang bersarang di hatinya.

“Kenapa kamu gak pernah memberiku kesempatan, Tin? Kenapa harus selalu Dimas yang jadi nomor satu di dalam hatimu? Kurang apa aku sama kamu, Tin? Dari dulu sampai detik ini, kamu adalah satu-satunya wanita yang ada di hati aku! Tapi, kenapa kamu tidak pernah menganggapku ada?” celoteh Gery kesal.

Sepertinya Gery cemburu pada Mas Dimas, aku berusaha menjelaskan, tapi Gery seolah tidak ingin mendengar penjelasanku, dia terus saja memukulkan tangannya pada setir mobil.

“Sudah aku bilang, aku tidak memiliki perasaan apa-apa sama Mas Dimas, Ger! Kamu jangan egois dong! Aku capek Gery! Aku ingin segera istirahat, kepalaku pusing,” ucapku pada Gery.

Gery melonggarkan dasinya, dia memb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status