Share

Part 36

Jam sembilan pagi mobil Sabda memasuki halaman rumah orang tuanya. Di garasi yang sudah di buka, tiga mobil masih ada di sana. Syukurlah, kedua orang tuanya pasti berada di rumah.

Baru saja dua langkah memasuki ruang tamu, Sabda dikejutkan oleh satu tamparan keras yang mengenai rahang kirinya. Bu Airin memandang putranya dengan kilatan kemarahan yang meluap-luap. "Kurang ajar kamu, Sabda. Bisa-bisanya kamu membohongi kami," teriak sang mama. Teriakan yang membuat papanya muncul dari dalam. Juga adiknya dan Mbok Sum, diikuti oleh Mbak Rini, pekerja paruh waktu di rumah besar itu.

"Mana perempuan itu? Mana?" teriak mamanya lagi. "Bisa-bisanya kamu bertindak bodoh. Menikahi dia tanpa berpikir panjang."

"Ma, sudah. Ayo kita duduk dan bicara baik-baik." Pak Prabu bicara dengan tenang sambil meraih lengan istrinya.

"Gimana bisa tenang, Pa. Anakmu sudah nggak menghargai kita sebagai orang tuanya."

Pak Prabu mengandeng Bu Airin dan mengajaknya duduk di sofa. Mbok Sum dan Mbak Rini kembali ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
mamanya Sabda sama kakaknya cuma gengsi aja bukan demi kebaikan Sabda melakukan semua itu
goodnovel comment avatar
Sahnaz Hutomo
aku dah baca novel ini 2kali.. tetep aja mewek &gak bosen...di bab ini jd ke inget masa kecil jg waktu main di sawah menapaki galengan..pake payung daun pisang......
goodnovel comment avatar
Anggiria Dewi
mbak lis orang mana sih ..kog jenenge podo karo nggonku ..amben + galengan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status