Share

Pencapaian Terbaru

“Tidak apa-apa, mereka elamanya jadi perusuh. Orang yang tak suka dengan kesuksesan orang lain. Kamu mau seperti merek?” tanya Kakek.

“Tentu saja tidak Kek, aku berbeda dari mereka. Jangan samakan aku,” cerocos Ardhan, ia tak mau disamakan dengan dua pembencinya itu.

“Maka dari itu kamu harus semangat bekerja, lawan kantuknya,” kata Kakek. Ia merasa berslah karena turut andil membuat Ardhan terus mengantuk sepanjang hari ii. Sebagai pertanggung jawabnnya, ia akan membantu pekerjaan Ardhan. Apapun yang akan lelaki itu butuhkan.

Ardhan menuruti saran kakek untuk mencuci mukanya agar lebih segar dan tidak mengantuk lagi. Ia keluar dari ruangannya lantas berjalan menuju toilet pria. Lelaki itu membasuk wajahnya berkali-kali, ia baru sadar jika wajahnya sangat tampan.

“Tidak ada yang bilang padaku sebelumnya,” batinnya.

Ardhan segera kembali ke ruangannya, berkas-berkas yang dibutuhkannya sudah tertawa rapi di atas meja kerjanya. “Kakek yang melakukan ini?” tanya Ardhan tersentuh. “Dalam r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status