Share

44. Menata Hati

Berulang kali Azizah melafalkan zikirnya. Sudah satu minggu dia di salah satu ponpes yang ada di Madiun. Selama satu minggu juga ia jalani hari-harinya dengan kesedihan. Tak jarang, Azizah sering menangis di malam hari, entah saat sedang tiduran, di kamar mandi bahkan saat sujud malam.

"Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah."

Azizah terus menerus melafalkan zikirnya. Dia berharap dengan terus mengingat Allah, segala kesedihan dan kegundahan di hatinya segera hilang. 

"Zah." Azizah menghentikan zikirnya lalu menoleh. Terlihat Muslimah, salah satu rekan kamarnya sekaligus seniornya datang dan membawakan makanan.

"Berhenti dulu, lalu makan. Jangan sakiti tubuhmu dengan tidak makan. Percuma kamu berzikir terus tetapi mengabaikan kesehatan. Allah jelas gak suka."

Azizah menghentikan zikirnya, menaruh tasbih di tempatnya dan melepas mukena, melipat dan menaruhnya di atas nakas. Dia segera beralih ke samping muslimah.

"Maaf ya Mbak Im

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status