Share

Part 57 Rahasia Safwan dan Riswan

Sore ini Akram pulang dan ia tidak pernah berani menaruh harapan Arum akan membukakan pintu untuknya. Selayaknya seorang istri yang menyambut suaminya pulang. Baru saja merogoh saku untuk mengambil kunci rumahnya, pintu sudah lebih dulu dibuka Arum. Senyum Akram mau tidak mau langsung merekah.

"Tolong buangkan sampah ini, kompor di dapur masih aku biarkan menyala," kata Arum sambil menyodorkan kantong kresek putih.

Senyum Akram seketika luntur dan ingin sekali ia membenturkan kepalanya di tembok. Haslan kerap kali mengingatkan padanya bahwa jangan berharap sesuatu secara berlebihan, karena nantinya akan menelan pahitnya kecewa. Akram baru saja membuktikannya dan dadanya sesak seketika.

"Ya sudah kalau tidak mau, aku saja," kata Arum hendak memakai sendal jepit milik Wina di teras rumah.

"Jangan! Aku tidak menolak, cuma kaget saja. Kamu masak apa?" tanya Akram beralasan. Sekedar mengalihkan pembicaraan atau mungkin rasa kecewanya. Nyatanya, hatinya sudah seperti bahan sambal ulek ya
Rat!hka saja

Ada yang punya saran biar Akram bisa akur sama istrinya?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Rat!hka saja
Emang susah Kak mereka akurnya, harus dipaksa dulu biar bisa jujur. aku sih paling prihatin sama Riswan yg terjebak di antara mereka berdua
goodnovel comment avatar
Rat!hka saja
Setuju Kak, yg penasaran cek IG ya...
goodnovel comment avatar
Kurnia Sari
Gemes akutu sama Akram, Arum juga... bagaimana bisa selesai ntu masalah kalau gengsi mereka selangiiiiiittttttt.......... Harus belajar sama Panda yang pandai keknya deh biar ngga kaku atau sama calon adik ipar Si Kembar Faiz. Kalau belajar supaya peka bisa sama DokJan nya Neng Peri.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status