Share

Chapter 34 Amarah Buta

“Pagi, Ayah!” Sambut Altan begitu hangat saat Avraam baru saja usai menuruni anak tangga.

“Pagi, Altan,” Avraam berjalan mendekati Altan yang sudah bersikap rapih dihadapan meja makan.

“Kenapa belum dimakan sarapannya?”

“Nungguin Ayah,”

Avraam tersenyum begitu lembut, lalu menyiapkan sehelai roti untuk Altan. Baru saja Avraam hendak mengoleskan selai dipermukaan Roti, mendadak Altan menghentikannya.

“Tunggu Yah,”

“Kenapa?

“Boleh engga kalau sarapannya Ke Kedai Paman Aathif aja?” Pinta Altan yang begitu sederhana.

Why?” Avraam sedikit heran dengan pintanya yang begitu sederhana, apakah kini Altan sudah mulai candu dengan sajian di Kedai Aathif?

“Altan pengen roti yang dibuat Kak Linara kemarin, boleh kan Yah?” Pinta Altan dengan memohon.

“Tentu saja! Selera mu sama dengan Ayah,”

Avraam dengan sumringah meresponnya, “Maksud Ayah?”

“Tidak, ya udah Ayo kita berangkat,” Ajak Avraam b

Zhia

Mohon maaf apabila ada salah kata atau penyampaian bahasa yang kurang pas. Terima kasih untuk Readers yang telah setia membaca sampai sini. Salam santun, Zhia

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status